Peserta Quranic Camp di Multazam 3 Banten Dikunjungi Pengasuh Pesantren Al-Kamil-Tangerang

KH. Ahmad Wildan Lc berkunjung ke Multazam-3 
Serang-Banten. Para peserta Quranic Camp yang merupakan santri Pesantren TEI Multazam mendapat kunjungan dari Pengasuh Pondok Pesantren Al-Kamil Tangerang; KH. Ahmad Wildan Syuaeb, Lc di Multazam 3 yang terletak di Desa Curuggoong Kecamatan Padarincang, pada Senin 27 Pebruari 2024 kemarin.

Kedatangan Pengasuh Pesantren Al-Kamil yang beralamat di Kampung Doyong Kota Tangerang itu didampingi sang isteri dan seorang guru pesantren. Kedatangan mereka disambut langsung oleh Pengasuh Pesantren TEI Multazam KH. Muhammad Jamhuri yang kebetulan sedang meninjau kegiatan pembangunan Multazam 3 dan melihat langsung kegiatan Quranic Camp gelombang ke-4 yang pesertanya teridiri dari kelas 7 putri.

Kedatangan rombongan Pesantren Al-Kamil dimaksudkan ingin mempelajari sistem dan kegiatan Quranic Camp yang berlangsung di Multazam 3. "Kebetulan kami pun sedang membangun untuk Al-Kamil 2, sehingga kami ingin mempelajari bagaimana model Quranic Camp di sini serta kegiatan-kegiatannya". Ujar Kyai Wildan menjelaskan tujuan kunjungannya.

Beliau juga menjelaskan, bahwa untuk saat ini, santri di  pesantren-pesantren perlu dibekali hafalan al-Quran, karena al-quran adalah sumber segala ilmu. "Saya ingat pesan kyai Syukron (KH. Syukron Makmun - red) yang pernah bercerita dan berkata, Saya bukan menyesal dahulu diajari menghafal al-fiyah, sehingga umur saya saat mondok banyak dikonsentrasikan untuk itu, andai saja dahulu saya dibekali pula dengan hafalan al-Quran, mungkin akan lebib baik lagi"

Para Peserta Quranic Camp di Multazam 3 Banten
Sementara itu, KH. Muhammad Jamhuri menjelaskan, bahwa sistem yang berjalan di Pesantren TEI Multazam, santri diberi pilihan, antara menjadi Santri Reguler atau Santri Takhassus Tahfizh, namun untuk masuk menjadi Santri Takhassus Tahfizh harus melalui serangkaian ujian lagi, yakni kemampuan Tahsin dan menghafal 3 halaman dalam setiap harinya. Setelah dinyatakan lulus maka kamar mereka akan dipisah dengan kamar Santri Reguler dan beberapa mata pelajaran dikurangi agar lebih banyak waktu untuk menghafal al-Quran.

Dalam kujungan tersebut, pengasuh Pesantren  Al-Kamil menyerahkan sumbangan berupa sekarung beras hasil panen sawah yang berada di area lokasi Al-Kamil-2. "Alhamdulillah, sawah yang berada di area komplek pesantren Al-KAmil 2 sedang panen, jadi saya bawa ke sini untuk dimanfaatkan para santri di sini.". Jelasnya.

Milad ke 14, Pesantren TEI Multazam Beri Hadiah Umroh Kepada Guru Berprestasi dan Hadirkan Tim Nasyid Izzatul Islam

Penyerahan Hadiah Umroh secara simbolik kepada Usth. Lastri
Milad Pesantren Tahfizh dan Ekonomi Islam (TEI) Multazam ke 14 tahun ini dimeriahkan oleh Tim Nasyid Izzatul Islam yang dipimpin oleh Ust. Afwan dkk. Mereka tampil memakau para penonton yang terdiri dari para santri, orang tua/wali santri dan para guru dalam acara Puncak Panggung Gembira. Hal itu nampak dari gegap gempitanya sambutan penonton serta mengikuti syair-syair nasyid yang didendangkan Tim Nasyid senior itu.

Penampilan tim nasyid Izzatul Islam di Multazam
Selain penampilan Nasyid, acara Panggung Gembira juga diisi dengan berbagai seni hasil kreatifitas para santri. Antara lain: tari saman, hadroh, marawis, drama Ipin Upin  dan tari pramuka dari santri SD, Drama Kabaret, nasyid puteri dan lain sebagainya. Acara dipanggung nampak lebih meriah karena dihiasi lighting serta videotorn. "Saya pikir acaranya sederhana, ternyata mewah seperti ini ya? Sungguh saya tidak menyangka seperti ini." Ungkap Afwan salah satu personal Izzatul Islam

Dalam sambutan pembukaan acara panggung gembira semalam, Pengasuh Pesantren TEI Multazam, KH. Muhammad Jamhuri mengumumkan guru yang mendapat hadiah umroh pada tahun ini dan menyerahkannya langsung kepada guru tersebut.

Hadiah Umroh tahun ini diberikan kepada ustazah Lastri Lestiani SQ. Diberinya hadiah umroh kepada beliau karena selain  telah mengabdi di Pesantren selama 9 tahun, beliau juga memiliki desikasi tinggi dalam mendidik para santri.  “Ingat ! motto kita sebagai guru adalah SANTRI FIRST ‘Utamakan Santri' Jadi kalau ada kepentingan pribadi dan santri, maka guru harus mendahulukan kepentingan santri.” Jelas Jamhuri dalam sambutan.

Acara Milad ke 14 Pesantren Multazam berlangsung selama sepekan (18-24 Pebruari). Selama satu pekan tersebut   diisi dengan berbagai acara, antara lain:  lomba-lomba olah raga dan seni, Bazzar, Seminar Pendidikan, Try Out Kuliah ke Luar Negeri, Loka Karya, Tabligh Akbar dalam Rangka Isra Mi’raj dan Tarhib Ramadhan, hingga ditutup di malam terakhir dengan baca yasin 3 x dan doa Nisfu Syaban serta acara Panggung Gembira Pentas Kreatifitas Santri.



Dua Peserta Quranic Camp Tuntaskan Hafalan 30 Juz-nya di Multazam-3

2 santri putri tuntaskan hafalannya
“Hati ini terharu, menjelang selesainya masa Quranic Camp, dua santri peserta Quranic Camp telah menuntaskan hafalan 30 Juz-nya” Demikian ungkap Umi Laila, pembimbing santri putri Takhassus Tahfizh Pesantren TEI Multazam melalui pesan WA-nya.

Kedua santri tersebut adalah Putri Regista dan Afifah Sahroni, keduanya santri kelas 10 Jurusan IPA. Mereka bersama dengan 19 santri putri lainnya merupakan peserta Quranic Camp gelombang dua yang diadakan selama dua pekan.

Selama di Quranic Camp, santri memang dikonsentrasikan untuk menghafal alQuran sehingga dapat ziyadah hafalan lebih banyak.

Hari itu (Ahad 11 Pebruari 2024) adalah hari terakhir mereka mengikuti program Quranic Camp di Multazam 3  Padarincang Banten setelah selama dua pekan mereka berada di sana.

Peserta Quranic Camp Gelombang 3
Setelah peserta Quranic Camp gelombang ke 2 yang terdiri dari santri putri program takhassus dipulangkan, berikutnya disusul oleh peserta gelombang ke 3 yang terdiri dari para santri putra kelas 7. Quranic Camp gelombang ke 3 ini hanya akan berlangsung sepekan dari tanggal 11 hingga 19 Pebruari karena mereka akan  acara MILAD ke 14 Pesantren TEI Multazam di Kampus 1 Rumpin - Bogor.

Semoga ilmu yg mereka raih memdapat keberkahan dari ALLAH swt

Amaliyah Tadris (Micro Teaching) Santri Kelas Akhir Pesantren TEI Multazam

Santri Kls 12 sedang praktek mengajar

Sudah menjadi sunah Pesantren TEI Multazam, setiap santri kelas akhir (kls 12) akan melewati kegiatan Amaliyah Tadirs (Micro Teaching) atau Praktek Mengajar sebelum kelulusan mereka dari Pesantren. Hal ini dilakukan agar mereka memiliki keterampilan mengajar dengan metode yang baik dan benar.

Pembukaan Amaliyah Tadris ini secara resmi dilakukan pada Ahad, 4 Pebruari 2024 lalu, dihadiri oleh para santri kelas akhir, guru-guru dan para wali santri kelas 12.

Berfoto usai Amaliyah Tadris

Kepala Madrasah Aliyah H. Munawar dalam sambutannya menjelaskan, bahwa santri-santri Multazam mendapat banyak skill life selama mondok, di antaranya praktek mengajar ini.

Tampil dalam Pembukaan Praktek Mengajar ini Khoirunnisa yang mengajar bahasa materi pelajaran Lughoh Arabiyah (bahasa Arab) dan Fahmi yang mengajar mata pelajaran English (bahasa Inggris)

Tahun ini, mata pelajaran Amaliyah Tadris yang disampaikan bukan hanya mata pelajaran kepesantrenan saja yang mayoritas menggunakan kitab-kitab bahasa Arab, namun juga mata pelajaran umum sehingga mereka diperkenalkan juga dengan cara menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai persiapan mengajar.

Selain Amaliyah Tadris, mereka juga akan melewati kegiatan Amaliyah Iqtishodiyah (Praktek Ekonomi/bisnis), dengan praktek di lembaga-lembaga usaha, seperti bank, koperasi syariah, sekolah, pabrik, kios kue dan lain-lain sesuai kecendrungan profesi dari tiap-tiap santri.

 Foto:

Latihan Praktek Mengajar dan berfoto usai latihan praktek mengajar